http://abdullahqiso.blogspot.com/
(Gusdur)





Siapa yang tidak mengenal Gusdur ? ( Gus adalah panggilan untuk anak laki-laki seorang kiyai di Jawa). Sosok tokoh yang unik, fenomenal dan tidak akan habis kalau dibicarakan, karena idenya yang dianggap kontroversial. Dan dengan cara berfikirnya yang dikenal dengan metode zig zag dan tidak mudah dipahami membuat kebanyakan orang kebinggungan dan bahkan kelabakan. Idenya tidak dapat dicerna dengan menggunakan satu sudut pandang saja. Semua ide dan manuvernya butuh interpretasi, bahkan secara ekstrim dianologikan sebagai “kitab” (Lihat;Bandung: Mizan, 1999) yang butuh penafsiran. Seperti yang dikatakan Cak Nur (Nur Cholish Madjid) yang sudah kenal dekat dengan Gusdur sejak masih menjadi mahasiswa, dan kebetulan keduanya berasal dari Jombang bahwa sejak muda Gus Dur adalah orang nekat. Ia selalu keluar dari batas kemampuaannya dan tidak pernah puas dengan jalan yang pasti dan aman. (Lihat;Yogyakarta: LKiS,1999).


"GERAKAN DAN ALIRAN KEAGAMAAN DARI MASA AKHIR KEPEMIMPINAN ALI IBN ABI KHATTAB  SAMPAI BANI UMAYYAH ANDALUSIAH"


Kajian
 
            Soal pergantian Rasul s.aw. merupakan masalah pertama yang menyebabkan pertentangan yang hebat antara umat islam dimana pendapat mereka berbeda-beda, dan oleh karean itulah lahir bermacam paham dan aliran. Dan samapi sekarang sangat banyak paham tentang Agama, tetapi di bawah ini akan dijelaskan tentang golongan dan aliran keagamaan dari masa nabi sampai masa umyyah Andalusia.

A.     Golongan Syiah
1.      Lahirnya Syiah
Syiah adalah golongan yang menyanjung dan memuji Sayyidina Ali secara berlebih – lebihan karena mereka beranggapan bahwa Ali yang lebih berhak menjadi khalifah pengganti Nabi Muhamad SAW berdasarkan wasiatnya, sedangakan khalifah – khalifah seperti Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khatab, dan Ustman bin Affan dianggap sebagai
penggasab atau perampas khilafah.



 MAKALAH FILSAFAT UMUM
POSITIVISME AUGUST COMTE
Makalah ini Di susun
Sebagai tugas mandiri yang diberikan
Dosen mata kuliah Filsafat Umum


Di susun oleh:
AHMAD ABDUL QISO (11410028)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
Tahun Akademik 2011/2012




MAKALAH AL-QURA’AN
FUNGSI DAN KEDUDUKAN AL-QURAN DALAM ISLAM
Makalah Ini Di susun
Sebagai Tugas Kelompok Dari Dosen Mata Kuliah
AL-QUR’AN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
KHUSNAENI KHOTIMAH (11410025)
NAILA AMALIAH MA’RUFAH (11410026)
HUDA CHOLIS SETIAWAN (11410027)
AHMAD ABDUL QISO (11410028)



FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
Tahun Akademik 20011-2012




KATA PENGANTAR

 Segala puji hanya milik Allah SWT. Dia-lah yang telah menganugrahkan Al-Qur’an sebagai hudan li al-nas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rahmatan li al-‘alamin (rahmat bagi segenap alam). Dia-lah yang Maha Mengetahui makna dan maksud kandungan Al-Quar’an, jika Allah memberikn  petunjuk kepada seseorang, maka tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkannya. Sebaliknya, jika Dia menyesatkan seseorang, maka tidak ada seorang pun yang bisa memberikan petunjuk kepadanya.

Shalawat dan salam semogah tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., yang menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya. Dia-lah sebagai penyampai, pengamal, dan penafsir pertama Al-Qur’an. Dia-lah yang membawa pencerahan pada masa jahiliah yang betapa hancurnya nilai-nilai keagamaan dan kesosialan.

Dengan pertologan dan hidayah-Nya-lah Makalah Fungsi dan Kedudukan Al-Qur’an Dalam Islam ini dapat diselesaikan. Tulisan-tulisan dalam makalah ini adalah merupakan tugas perkelompok dari dosen mata kuliah AL-QUR’AN yang diambil dari resensi buku-buku para pakar ilmu tentang Al-Qur’an.
 
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya untuk penulis sendiri. Kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki dalam penyusunan makalah dan akan di terima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat sebagai amal saleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amiin.
              
              

                                         Penulis,



DAFTAR ISI

-          cover......................................................................................................................................I
-          Kata Pengantar.....................................................................................................................II
-          Daftar isi..............................................................................................................................III
-          BAB I....................................................................................................................................1
   -PENDAHULUAN...........................................................................................................1
-          BAB II..................................................................................................................................2
   -PEMBAHASAN..............................................................................................................2
      -Pengertian Al-Qur’an.....................................................................................................2
      -Kehujjaan Al-Qur’an......................................................................................................3
      -Fungsi Al-Qur’an dalam Islam.......................................................................................3
      -Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam..............................................................................4
-          BAB III.................................................................................................................................6
   -PENUTUP.......................................................................................................................6
      -Kesimpulan....................................................................................................................6
      -Saran-saran.....................................................................................................................6




BAB I
PENDAHULUAN

Al-Qur’an berfungsi sebagai pedoman bagi umat Islam. Al-Qur’an juga mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia, hampir dua pertiga ayat-ayat al-Qur’an mengandung motivasi kependidikan bagi umat Islam.

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang berfungsi sebagai mu’jizat bagi Rasulullah Muhammad saw. sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim dan sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya dan bernilai abadi. Sebagai mu’jizat, al-Qur’an telah menjadi salah satu sebab pula bagi masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab pula bagi masuknya orang-orang sekarang dan (insya Allah) pada masa-masa yang akan datang.

Al Qur'an sebagai dasar hukum yang pertama, dan tidak di ragukan  lagi oleh umat islam bahwa al qur'an adalah sumber yang asasi bagi syariat islam. Dari al qur'an inilah dasar-dasar hukum islam beserta cabang-cabangnya digali. Agama islam, agama yang dianut oleh umat muslim di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian hidup pemeluknya di dunia dan di akherat kelak.

Agama islam datang dengan al qur'annya membuka lebar-lebar mata manusia agar mereka menyadari jati diri dan hakekat keberadaan manusia di atas bumi ini. Juga, agar manusia tidak terlena dengan kehidupan ini, sehingga manusia tidak menduga bahwa hidup mereka hanya di mulai denga kelahiran dan kematian saja. Al qur'qn mengajak manusia berpikir tentang kekuasaan Allah SWT. Dan dengan berbagai dalil, al qur'an juga mengajarkan kepada manusia untuk membuktikan keharusan adanya hari kebangkitan, dan bahwa kebahagiaan manusia pada hari itu akan di tentukan oleh sikap persesuaian hidup mereka dengan apa yang dikehendaki oleh Sang Pencipta, Allah Yang Maha Kuasa.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN AL-QUR’AN
             Secara etimologi (bahasa) al-Qur’an merupakan masdar dari kata qaraah yag berarti yang berarti Tala’a, keduanya berarti membaca atau bermakna jamak yaitu, mengumpulkan atau mengoleksi. Sedangkan menurut Quraish sihab adalah bacaan yang trtulis.
             Di kalangan para ulama dijumpai adanya perbedaan pendapat di sekitar pengertian al-Qur’an secara etimologi. di antaranya : As-Syafi’i misalnya mengatakan bahwa Al-Qur’an bukan berasal dari kata apa pun, dan bukan pula ditulis dengan hamzah. Lafadz tersebut sudah lazim dipergunakan dalam pengertian kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sementara Al-Farra berpendapat bahwa lafadz al-Qur’an berasal dari kata qarain jamak dari kata qarinah yang berarti kaitan ; karena dilihat dari segi makna dan kandungannya ayat-ayat al-Qur’an itu satu sama lain saling berkaitan.1
             Sedangkan secara terminologi Al-Qur’an adalah Kalamullah yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW., sebagai pedoman bagi ummat Islam yang di sampaikan melalui perantara Jibril melalui jalan Mutawttir.
             Di kalangan ulama juga di jumpai perbedaan pendapat tidak hanya dalam pengertian secara etimologi saja tetapi juga pengertian Al-Qur’an secara terminoligi, diantaranya : Safi’ Hasan Abu Thalib menyebutkan bahwa Al Qur’an adalah wahyu yang diturunkan dengan lafal bahasa  arab dan maknanya dari Allah SWT melalui wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, ia merupakan dasar dan sumber dasar utama bagi syariat.2 Zakariah al-Birri mengemukakan bahwa Al-qur’an adalah Al-kitab yang disebut Al-qur’an dalam kalam Allah SWT, yang diturunkan kepada rasul-Nya Muhammad SAW dengan lafal Bahasa Arab dinukil secara mutawattir dan tertulis pada lembaran-lembaran mushaf. Sementara Al-Gazali mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah merupakan firman Allah.
                  Meskipun terdapat banyak pandangan tentang pengertian Al-Qur’an baik itu secara etimologis dan secara terminologi tetapi masih dapat di tampung oleh sifat dan karakteristik Al-Qur’an itu sendiri.
  
B.     KEHUJJAAN AL-QUR’AN
           Sebagaimana disebutkan oleh Abdul Wahab Khallaf, bahwa kehujjahan Al-Qur’an itu terletak pada kebenaran dan kepastian isinya yang sedikitpun tidak ada keraguan atasnya. Dengan kata lain Al- Qur’an itu betul-betul datang dari Allah dan dinukil secara qat’iy (pasti).3
Oleh karena itu hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-Qur’an merupakan aturan-aturan yang wajib diikuti oleh manusia sepanjang masa. Sementara M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa al-Qur’an sebagai wahyu , merupakan bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah, tetapi fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.
Sebagai sumber ajaran Islam yang utama al-Qur’an diyakini berasal dari Allah dan mutlak benar.  Keberadaan al-Qur’an sangat dibutuhkan manusia. Di kalangan Mu’tazilah dijumpai pendapat bahwa Tuhan wajib menurunkan al-Qur’an bagi manusia, karena manusia dengan segala daya yang dimilikinya tidak dapat memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Bagi Mu’tazilah al-Qur’an berfungsi sebagai konfirmasi, yakni memperkuat pendapat-pendapat akal pikiran, dan sebagai informasi terhadap hal-hal yang tidak dapat diketahui oleh akal.4
Dengan demikian jelaslah bahwa kehujjahan (Agumentasi) Al-Qur’an sebagai wahyu tidak dapat seorangpun membantahnya, di samping sumua isinya tidak satupun bertentangan dengan akal manusia sejak awal di turunkan sehingga sekarang dan seterusnya. Lebih-lebih di abad modern ini, di mana perkembangan sains modern sudah sampai kepada puncaknya dan kebenaran Al-Qur’an semangkin terungkap serta dapat di buktikan secara ilmiah.

C.     FUGSI AL-QUR’AN DALAM ISAM
1. Dari sudut subtansinya, fungsi Al-Qur’an sebagaimana tersurat  nama-namanya dalam  Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
a.       Al-Huda (petunjuk), Dalam al-Qur'an terdapat tiga kategori tentang posisi al-Qur'an sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk bagi manusia secara umum. Kedua, al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang bertakwa. Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang beriman.4
b.      Al-Furqon (pemisah), Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia adalah ugeran untuk membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah.
c.       Al-Asyifa (obat). Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada (mungkin yang dimaksud disini adalah penyakit Psikologis)
d.      Al-Mau’izah (nasihat), Didalam  Al-Qur’an di katakan bahwa ia berfungsi sebagai penasihat bagi orang-orang yang bertakwa
           2. Fungsi Al-Qur’an di lihat dari realitas kehidupan manusia
                        a.   Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan yang lurus bagi kehidupan manusia
                        b.  Al-Qur’an sebagai mukjizat bagi Rasulallah SAW.5
                        c.   Al-Qur’an menjelaskan kepribadian manusia dan ciri-ciri umum yang 
                              membedakannya dari makhluk lain6
                        d.  Al-Qur’an sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah sebelumnya
                        e.  Menjelaskan kepada manusia tentang masalah yang pernah di perselisikan      
                             ummat Islam terdahulu
f.       Al-Qur’an brfungsi Memantapkan Iman5
g.      Tuntunan dan hukum untuk menempuh kehiduapan


B. KEDUDUKAN AL-QU’AN DALAM ISLAM
          1. Al-Qur’an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman
                Disiplin ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an di antaranya yaitu:
a.       Ilmu Tauhid (Teologi)
b.      Ilmu Hukum
c.       Ilmu Tasawuf
d.      Ilmu Filasafat Islam
e.       Ilmu Sejarah Islam
f.       Ilmu Pendidikan Islam
           2. Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT  yaitu seluruh ayat Al-Qur’an adalah wahyu  Allah; tidak ada satu kata pun yang  datang dari perkataan atau pikiran Nabi.
           3. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) arinya, Al-Qur’an merupakan khabar yang di bawah nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada manusia.
           4. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di hadapi.
           5. Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada zaman rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan datang.
           6. Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Qur’an itu tidak akan terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum, sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain.
           7. Al-Qur’an di nukil secara mutawattir artinya,  Al-Qur’an disampaikan kepada orang lain secara terus-menerus oleh sekelompok   orang yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka.
                8. Al-Qur’an sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa Al-Qur’an menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah.9

                9. Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik lafaz ataupun maknanya dari Allah SWT.
          10. Al-Qur’an termaktub dalam Mushaf, artinya bahwa setiap wahyu Allah yang lafaz dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf (telah di bukukan).
          11. agama islam datang dengan al qur'annya membuka lebar-lebar mata manusia agar mereka manyadari jati diri dan hakikat hidup di muka bumi.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN    
         Al-Qur’an merupakan kalamullah yang di Wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril. Para ulama banyak yang berbeda menafsirkan makna Al-Qur’an tetapi kesemuanya mempunyai tujuan yang sama dan semuanya mensepakati bahwa AL-Qur’an itu memang benar di bawah oleh Nabi Muhammad SAW.
         Al-Qur’an mempunyai fungsi dan kedudukan yang sangat besar bagi manusia untuk mamahami tentang jati diri dan hakikat hidupnya di permukaan bumi ini. Al-Qur’an merupakan pedoman pertama bagi manusia setelah yang keduanya Hadits, yang merupakan sumber hukum pertama bagi manusia dan tidak ada satupun yang dapat mengganti kedudukan Al-Qu’an sebagai sumber hukum Isalam, Al-Qur’an itu membahas segala sesuatu secara global misalnya, Al-Qur’an  membahas tentang  Sastra tapi Al-Qur’an bukan merupakan buku sastra tetapi ia membahas sastra yang sangat tinggi dan sebagainya.
         Setelah kita memahami fungsi dan kadudukan Al-Qur’an tersebut secara utuh maka kita dapat menjadikan Al-Qur’an sesuatu yang sangat berperan secara langsung bagi keberlangsungan kehiduapan ummat manusia di permukaan bumi ini, karna tanpa adanya Al-Qur’an tersebut maka  peradapan manusia saat ini akan kacau, tidak ada rasa hormat antara manusia, tidak terjalinnya silaturahim antara Muslim, keadaan kehidupan manusia semraut, terjadinya penghardian terhadap anak yatim dan sebagainya.
B.     SARAN-SARAN
-          Marilah kita semua menjadikan Al-Qur’an  sebagai pedoman hidup kita dan menjadikannya sebagai rujukan terhadap setiap permasalahan yang kita hadapi
-          Marilah kita semua menjadiakn kiata sebagai manusia yang memiliki kepribadian Qur’ani
-          Marilah kita semua menpelajari, memahami dan menelaah tentang isi dari kandungan Al-Qur’an tersebut secara mendalam dari setiap ayat yang di wahyukan Allah yang termaktub dalam mushaf.



Daftar Pustaka

                  Kholis, Nur,,Pengantar Studu Al-Qur’an dan Hadits,2008, Yogyakarta:Sukses Offset.
                  Syauqi Nawawi. Rif’at.,Kepribadian Al-Qur’an,2011,Jakarta: AMZAH.
                  Khallaf, Abdul Wahab,‘Ilmu Ushul Fiqh, 1990, Kairo: Maktabah al-Da’wah al-Islamiyah.
                     Talib, Safi Hasan Abu, Tatbiq al-Syari’ah al-Islamiyah fi al-Bilad al-Arabiyah, 1990, Kairo : Dar al-Nahdah al-Arabiyah.
                        Awar, Rosihan.Dr,M.Ag,Penganta Ulumu Qur’an,2009, Bandug:CVPustaka Setia.
                       Qurais, Sihab,M,Membumkan Al-Qur’an,Jld 2
                       Mohammad, Bambang Irawan S., Fungsi Al-Qur'an.

Catatan kaki :
1Nur kholis, M.Ag,Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadits,Depok Sleman Yogyakarta:Penerbit TERAS, 2008.hlm.22                                    2Nur Kholis,M.Ag,Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadits,Depok Sleman Yogyakarta:Pnerbit TERAS,2008.hlm.28
3Abdul wahab Khalaf.Ilmu ushul fiqh.Kaoro,Maktabah al-Da’wah al-Islamiyah.1990.hlm 24
4 Nur Kholis,M.Ag,Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadits,Depok Sleman Yogyakarta:Pnerbit TERAS,2008.hlm.32
5Bambang Irawan Muhammad.Fungsi-fungsi Al-Qur’an
6Dr.Rosihan Anwar,M.Ag.Pengantar ilmu Al-Qur’an,CV Pustaka Setia,Bandung.2009.hlm 15
7Prof.Dr.H.Rifa’i Syauqi Nawawi,M.A.Kepribadian Al-Qur’an,Penerbit AMZAH.Jakarta.hlm.28      
8M.Qurais shihab, Membumikan Al-Qur’an jilid 2.
9 Safi Hasan Abu Talib, op.cit, hal. 63-64.